Dalam banyak masyarakat kuno, seperti Mesir dan Yunani, bermimpi dianggap sebagai komunikasi supernatural atau sarana intervensi ilahi, yang pesannya dapat diurai oleh orang-orang dengan kekuatan tertentu.
Di zaman modern, berbagai sekolah psikologi dan neurobiologi telah menawarkan teori-teori tentang arti dan tujuan mimpi.
Kebanyakan orang saat ini tampaknya menafsirkan isi mimpi menurut teori Freud tentang mimpi di negara-negara, seperti yang ditemukan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, India, dan Korea Selatan.
Orang-orang tampaknya percaya bahwa mimpi sangat bermakna: mimpi memberi lebih banyak makna pada mimpi daripada pikiran bangun yang serupa.